Jiwaku tergadaikan
terlumat perlahan-lahan
terkontaminasi,
bercampur noda,
terlarut hingga tenggelam tak bersisa
jiwaku tergadaikan
bersama kelam yang larutkan malam
aku meminta tak penuh biji cabai terbuka
tiada sampai tunaskan kuwaci berbunga
berdirilah pada tangga sebelum menembus puncak
menunduklah sebelum tercabik dengan sesungguhnya
akan ku koyakkan bidak berdiri menghujam
temukan goresan di mata pedang
hingga terpatahkan kemenangan atas kebohongan
rayakanlah ke seluruh ruang
kabarkan seucap kata yang kau pinjam
hingga batas sakit hati,
teringkari doa tiada kau tepati,,,
terlumat perlahan-lahan
terkontaminasi,
bercampur noda,
terlarut hingga tenggelam tak bersisa
jiwaku tergadaikan
bersama kelam yang larutkan malam
aku meminta tak penuh biji cabai terbuka
tiada sampai tunaskan kuwaci berbunga
berdirilah pada tangga sebelum menembus puncak
menunduklah sebelum tercabik dengan sesungguhnya
akan ku koyakkan bidak berdiri menghujam
temukan goresan di mata pedang
hingga terpatahkan kemenangan atas kebohongan
rayakanlah ke seluruh ruang
kabarkan seucap kata yang kau pinjam
hingga batas sakit hati,
teringkari doa tiada kau tepati,,,
toh pati,11 April'11
anak_titan:C&U
Salah satu puisi yang ikut dalam serangkaian puisi Menarilah Bersamaku, bentuk respon dari 1 kata saja yang menghormati sesosok wanita Indonesia,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar