Senin, 10 Juni 2013

cerpen

-->
Cinta terlarang

Belum genap usia mereka dalam menjalani cerita cinta dan belum genap pula mental yang terbentuk di antara keduanya. Ini yang seharusnya tidak terjadi, ketika kecemasan dan rasa bersalah menjadi satu hal pahit yang harus dikecap. Hari itu terjadi percakapan hebat diantara keduanya, saling menyalahkan dan pasrah dengan keadaan. Segala upaya dilakukan oleh Sucipto agar tidak kehilangan sang pujaan hati. Orang tua Sucipto yang bekerja sebagai tukang sapu di sebuah gudang dekat rumahnya itu sudah kehabisan akal, berharap agar semua masalah dengan Mona kekasihnya cepat terselesaikan.
Sebelum semua hal rumit ini terjadi, keduanya adalah pelajar dari SMA yang sama. Mereka mengisi hari-hari dengan aktivitas layaknya pelajar pada umumnya. Ketika mereka hendak meluangkan waktu bersama mereka harus bermain sembunyi dari orang tua maupun teman-temannya. Mereka juga kerap bertengkar dan berbagi suka, duka dan tawa. Sucipto yang saat itu sudah lulus leih dulu, ingin sekali mengantar dan menjemput kekasihnya jika hendak ke sekolah, pergi keluar saat hari libur dan menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta. Tapi tuhan berkehendak lain nampaknya.
Menurut kabar yang berdengung, kalau dari dulu kisah cinta mereka tidak pernah  mendapat restu baik dari orang tua bahkan teman-temannya. Bukan karena latar belakang keluarga atau hal yang berbau dengan nilai materil, namun lebih tertuju pada permasalahan di mana pentingnya menjaga perasaan orang lain. Hal ini berawal ketika dulu sekali sewaktu pertama kali Sucipto dan Mona saling mengenal. Kala itu teman akrab Mona yang secara diam-diam menyukai Sucipto. Betapa kagetnya Sucipto ketika ia mendapat sanjungan dari teman Mona, ia pun merespon dengan biasa-biasa saja. Tetapi selang waktu yang lama, ternyata perhatian yang diberikan pada Sucipto dirasa sangat berlebihan, karena perasaan itu tidak pernah sekalipun diinginkan oleh Sucipto. Atas saran dari teman-temannya termasuk Mona, ahirnya Sucipto menerima teman Mona dengan terpaksa. Sampai suatu ketika terjadi konflik di antara keduanya dan berujung dengan pertengkaran hingga saling berjauhan.
Peristiwa lampau yang membuat orang tua Mona enggan menerima Sucipto berlanjut hingga kini. Tapi hal tersebut tidak membuat Sucipto menyerah, ia terus berusaha untuk meyakinkan agar orang tua Mona dapat menerimanya suatu saat nanti. Sampai sekarang hubungan mereka sudah seperti permainan petak umpet yang sering di mainkan oleh anak-anak kecil. Mona selalu merasa bersalah karena dulu sebelum hatinya benar-benar jatuh di pelukan Sucipto, Mona pernah merasakan betapa indahnya memiliki seorang teman yang dapat dijadikan tempat untuk mencurahkan segala isi hatinya. Namun, kini semua itu sudah sirna. Sebelum Mona dan temannya saling berjauhan dua gadis muda ini pernah menjadi teman baik sampai mereka bertemu dengan Sucipto.
Kembali melihat keseharian pasangan ini. Dalam beberapa Minggu ini mereka memang terlihat sangat bahagia lantaran perhatian Sucipto yang sangat berbeda dari biasanya. Bermula dari kedatangan Sucipto yang kerap bermain ke rumah Mona hingga kelewat batas sampai terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. Terlihat dari hari ke hari keadaan Mona agak berbeda, ia lebih suka berdiam diri dan banyak melamun. Entah apa yang ia pikirkan sekarang ini? Setelah selang beberapa hari, Mona memberitahukan keadaannya kepada Sucipto. Hari itu terjadi hal yang tidak diinginkan dan kali ini pertengkaran mereka jauh melampaui batas. Mona yang sejak beberapa hari merasa sangat bahagia, hari ini nampak berbeda. Wajahnya  pucat, entah lantaran kelelahan karena jadwal kegiatannya yang padat atau karena ia takut kehilangan sang kekasih. Setelah lama mereka berbincang-bincang ahirnya Mona meninggalkan Sucipto dalam keadaan bingung.
Hari itu juga, Sucipto terlihat sangat sibuk. Ia berjalan ke sana kemari mencari bantuan entah apa yang ia cari. Setelah seharian berlalu lalang, di hari berikutnya pagi-pagi sekali ia berlari ke pasar dekat rumahnya dan ia membeli sesuatu yang dibungkus dengan kantong plastik hitam. Sebelum matahari tepat di atas kepalanya, Sucipto kembali bergegas pergi menemui Mona. Kemudian Sucipto memberikan bungkusan yang tadi pagi dibelinya dari pasar. Dengan mengendap-endap dan seperti tidak ingin diketahui oleh orang lain, Mona membawa masuk bungkusan tersebut ke dalam kamar dan saat itu juga Sucipto kembali pulang. setelah sebelumnya ia membisikkan sesuatu ke telinga Mona.
Sucipto yang menjalani hari-harinya sebagai pemuda penggangguran, kini Sucipto tengah disibukkan dengan kegiatan yang tidak jelas. Seperti seseorang yang mengidam-idamkan sesuatu, disetiap paginya Sucipto tidak pernah absen untuk belanja di pasar. Namun hal itu ia jalani hanya beberapa hari saja, karena setelah Mona mengeluhkan sesuatu kepadanya. Sekarang Sucipto berpindah tempat belanja yang sedikit besar kapasitasnya. Siang itu terlihat raut muka Sucipto yang kurang sedap. Sekembalinya Sucipto dari pasar, lagi-lagi ia membawa bungkusan. Namun kali ini terlihat sangat mencolok, sengaja disembunyikan. Hari sudah semakin sore dan Sucipto harus pulang karena sudah terlalu lama ia menemani Mona. Kepulangan Sucipto sore itu membuat Mona nampak bahagia lantaran karena sudah mendapatkan sesuatu atau mungkin karena berhasil megerjai Sucipto.
Ketika malam tiba, Sucipto kembali menemui Mona dan menanyakan keadaannya. Hari ini Sucipto kelihatan lebih semangat karena siang tadi gadis yang menjadi pujaan hatinya sudah memberikan sapaan manis padanya. Sepulangnya Sucipto dari rumah Mona, Sucipto membantu nenek-nenek tua menyeberang jalan dan semua itu membuat riang hati Sucipto. Namun, setibanya kembali Sucipto di rumah Mona, wajah gembira itu sudah tidak terlihat lagi. Sebelum Sucipto sampai di rumah Mona ia berdoa kalau seandainya terjadi sesuatu pada Mona ia akan tetap di sini dan menemani sang pujaan hati namun jika Mona sembuh ia akan pergi meninggalkan Mona. Ketika Sucipto datang dan menampakkan wajah muram, berbeda dengan Mona ia terlihat sangat bahagia hari ini. Sambil malu-malu Mona membisikkan sesuatu di telinga Sucipto “aku lagi dapet”…………………………


The end


Master Hack Symbian_3

selamat pagi guys, kali ini chandu bakal berbagi info seputar opera mini dan aplikasi pendukungnya..

key, langsung aja.. pilih opera mini yang kamu anggap paling enteng pengoperasiannya di hape kamu,,dan ada sedikit peralatan yang mesti kalian coba ne guys,,

1. network acceleration
2. turbo embedder

meskipun ke dua aplikasi tersebut miliknya java tapi nggak ada masalah kalau diterapkan di symbian kamu guys,, fungsinya jelas.

SIAP.............................??

1. instal ke dua aplikasi tersebut ( networkacc, turbo)
2. jalankan networ acceleration dan sesuaikan dengan tipe OS milikmu
3. buka turbo, pilih browser lalu pilih opmin & GO embedd
4. baru dech diinstal tuch opmin kalian (atau embeddnya usai diinstal juga nggak apa-apa)
5. buka opmin>setting>opera Link (kalau belum punya akun, daftar dulu dah)
6. tulis about:config pada kotak Link, ketika diarahkan ke halaman configurasi,, ganti semua YES menjadi NO. dari 30 menjadi 3600 dan save.
7. aktifkan turbo, www.opera.com/portal/turbo/

kayaknya sanpai itu aja dulu bro, chandu musti belajar lagi..

kalau pengen tambah cepet,, nonaktifkan pemuatan gambar, pilih font berkualitas rendah, buka tab 1 aja, hehe

sekali lagi chandu terima kasih ke pada semua hacker-hacker di manapun berada atas ilmunya..

Gila symbian, salam..

Sabtu, 08 Juni 2013

Master Hack Symbian_2


menyambung kiriman sebelumnya (ngehack pake mobile security), kali ini chandu bakal berbagi info aplikasi pendukung untuk mengoptimalkan kinerja Symbianmu, semoga. hehehe.......

usai OS symbianmu berhasil di Hack bukan berarti tanpa masalah, mau tahu apa yang aku maksud guys? key langsung aja ke TKP...................

Usai selesai nge_Hack instal aplikasi berikut :
.Mobile cleaner
.Opera Mini
.Restart Phone
.Fontrouter
.Speedy Go
.Ramblow
.Taskmanager
Mengapa demikian.................??? hehe kayak pak guru,,

1. Gini guys, mengoperasikan Mobile cleaner usai hacking mampu membersihkan file-file yang kurang penting sampai 5,03Mb. nggak percaya? silahkan di buktikan................

2. Siapa sich yang nggak kenal Opera Mini? tujuannya jelas guys, usai symbian berhasil jadi milik kamu seutuhnya, pasti kalian ingin menginstal ribuan aplikasi unsigned di symbianmu. nah opera mini portalnya......

3. Restart phone, sederhana guys mengapa harus punya aplikasi ini sekalipun dah disediain di hape masing-masing. "Bukankah akan lebih simple kalau punya kamar mandi dan pintu darurat di kamar aplikasimu?" hehe

4. Karena chandu orangnya bosenan, sengaja chandu instal ne Fontrouter biar nggak bosen-bosen berkunjung ke semua layanan... pilih . . . ttf favorit kamu, bentuk tulisan yang sederhana itu cukup.

5. Speedy Go!!! AWAS.......................... aplikasi anti lemot buat performa symbian kamu. pas pengoperasian kok layar kamu di acak-acak ne aplikasi, tetap tenang.... karena memang demikian cara kerja Speedy Go.... (kacau kayak TV tanpa sinyal, semutan)

6. Ramblow, berupaya mengembalikan, merefresh memory dengan cara merelease or meremove aplikasi yang kurang berguna. mengembalikan memory kembali normal....... patut di coba.

7. Nah ini yang terahir untuk pagi ini. Task Manager, siapa yang nggak kenal? benernya peranan aplikasi  yang 1 ini sudah bisa tergantikan dengan aplikasi yang di atas,, fungsinya untuk memonitoring RAM, disk C & E, serta mampu menghentikan proses aplikasi yang kamu buka. apalagi aplikasi yang hang................

kayaknya dah banyak ne chandu nge_bacot hehe, semoga bermanfaat guys serta tidak lupa lagi chandu sampaikan terima kasih kepada hacker-hacker yang dah chandu colong ilmunya,, maaf juga karena tak mampu menyebutkan satu per satu........

Gila Symbian, salam.

Jumat, 07 Juni 2013

master hack symbian.

master hack symbian.
cara gampang dan pasti berhasil

pagi guys, kali ini chandu bakal ikut bagi info seputar symbian yang chandu dapat dari teman bloger di dunia maya. chandu pengguna symbian S60v5, tepatnya nokia 5250.
ok, lansung aja.

yang pertama hape harus di hack biar aplikasi unsigned bisa di instal (tanpa kesalahan sertifikat, dll).
ne peralatan yang harus di comot.
1. explore
2. tmquarantine
3. mobile security
4. ROMpatcher+

.instal explore
.extract tmquarantine ke C:/ (taruh di sini)
.instal mobile security, buka dan restore list (hapus penginstalannya karena tugasnya dah selesai)
.instal ROMpatcher+, buka dan apply install server RP+ & open4All RP+
.finish, selamat symbianmu dah di hack dan nggak ada batasan buat instal ke symbianmu kecuali yang pake phyton & Qt .....

* AWAS......!!!
.baiknya pake aplikasi yang compatible ma OS kamu (meskipun chandu nggak pake hahaha)
.cari aplikasi yang ter-uptodate aja biar nggak usah repot upgrade
.kalaun folder private dan sys dah dapat kebuka artinya hack symbian kamu berhasil dan selamat.

peralatan yang chandu tulis di atas dah chandu coba dan sukses besar. chandu pakenya yang,
.x-plore v1.60 (www.wapmafia.info).sisx
.tmquarantine_2.zip
.mobile security.sis
.ROMpatherPlus_3.1_LiteVersion_2.sisx

kayaknya sampai di sini dulu dech, laen kali chandu sambung lagi. serta tidak lupa chandu sampaikan terima kasih buat master-master hack yang dah chandu colong ilmunya. kwkwkwkw
maaf nggak ngasih link downloadnya....

Minggu, 21 Oktober 2012

SANG PENDONGENG - Malam




Masih seperti pada malam-malam sebelumnya, menjamu para wisatawan dari berbagai daerah yang secara sengaja berkunjung ke sini dan melihat rumah tua peninggalan bangsa penjajah. Misteri rumah berhantu yang kerap disebut-sebut warga kampung, bukanlah yang pertama kali menggemparkan kampung. Tak lama setelah kunyalakan api unggun persis di tengah-tengah halaman rumah sang pendongeng, nampak beberapa wisatawan muda berdatangan, para mahasiswa dari fakultas yang jauh.
 “Malam itu aku di kejutkan dengan teriakan dari rumah yang berada di ujung jurang sana. Teriakannya menikam telinga hingga hatiku rasa-rasanya seperti di remas oleh ribuan tangan. Namun aku selalu mencoba bertahan, walaupun, ya, aku lebih sering kalah dan memilih untuk menenggelamkan kepalaku ke dalam bak mandi yang kumuh di belakang kalian itu.”
Beberapa menengok kebelakang dan merasa sangat jijik melihat bak mandi yang kumuh di belakang mereka.
“Dan apa kau tahu yang terjadi seusainya? Suara ribuan pasukan menyerbu rumah itu dan membakar lantai atas. Perlahan lenyap. Setelah beberapa menit terlewat, aku kemudian tersadar dan sudah tergelatak di sebelah bak kumuh yang sering aku gunakan untuk mencuci kakiku seusai pulang dari ladang.”
berapa dari mereka terlihat mual lantaran membayangkan apa yang tengah dilakukan sang pendongeng kala itu.
“Tapi tenang saja, kita masih punya banyak waku berbincang sampai suara yang aku maksud tadi kembali bergemuruh memenuhi halaman ini. Dan aku tidak sedang menakut-nakutimu, inilah yang terjadi. Suara wanita yang aku maksud itu tak lain adalah suara ketakutan pemilik rumah yang beberapa bulan ini sudah ketiga kali berganti penghuni. Tak lain karena suasana mencekam di setiap malamnya.”
Kemudian aku mengangkat ikan-ikan yang sejak tadi aku panggang di api unggun.
“Ah........ ayo nikmati makananmu sebelum jeritan itu merampas nafsu makanmu. Ya, menghilang perlahan seperti jeritan yang tenggelam, seolah terkubur dalam lumpur hidup yang menyedot siapa saja yag berada di permukaan. Oya, tolong tambahkan kayu bakarnya, aku tak mau cahaya di sini redup dan mematikan suasana mencekam ini.” kata pendongeng itu sambil tertawa.
“He, kenapa diam? Bicaralah anak muda. Apa kau takut? Tenang saja, dari sini masih sangat jauh perjalanan yang harus di tempuh para pasukan berjubah hitam itu untuk meramaikan malam kita. Maaf, itu hanya bualan.” Ucapnya lalu tertawa.
“Jangan tegang begitu, oya tambahkan lagi kayu bakarnya. Sekarang bicaralah, apa yang ingin kau ketahui tentang rumah itu dan misteri di dalamnya?”
“Ah, aku mengerti. Kau ingin aku menuntaskan ceritaku ini bukan? Baiklah simak baik-baik dan buktikan setelah ini.”
Perbincangan kami malam itu semakin rumit, rasa keingintahuan mereka tentang misteri rumah itu semakin menjadi-jadi. Selain itu, orang ini nampaknya berhasil mencuri perhatian. Kemudian ia melanjutkan ceritanya.
“Di setiap tengah malam yang dingin seperti ini, angin melambat kemudian udara menghangat, kemudian membakar ruang di lantai atas. Terahir aku ke sana sudah tak ada lagi perabotan yang bisa di gunakan, namun akan berubah menjadi bongkahan emas di setiap udara hangat seperti malam ini. ya emas yang berlimpah dan seorang lelaki tua yang membawa mahkota raja di tangannya. Entah siapa dia? Tapi lelaki tua itu hanya diam dan tersenyum saat hatimu berkata, aku menginginkan emas yang ada di sana.” Ia membuat kami menjadi takut dengan suaranya yang serak.
“Mungkin berarti darah segar atau batu nisan. Yang jelas ia akan tertawa setiap sekeping saja dari emasnya berhasil keluar dari rumah itu. Ssssssssstttttttt... dan apa kau tahu apa yang terjadi setelahnya? Tidak penuh hitungan jam, akan ada lelaki dengan cangkulnya dan beberapa wanita membawakan bunga ke pemakaman, begitu yang aku tahu. Dan tentu saja aku tak pernah memiliki sekeping dari emas yang berada di rumah itu. Namun tak menutup kemungkinan akan ada sesesorang yang mampu menguasainya suatu saat nanti. Entah keluarga atau musuh terdekatnya, ah lebih tepatnya keluarga yang menyimpan dendam dan menginginkan kematian pemilik rumah.” Pak tua itu mengucap pelan, seakan tak ingin didengar oleh orang di luar cengkerama kami.
“Tapi sekali lagi aku tekankan, kalian akan selamat di sini. Kalau tidak, mungkin kalian sudah berhadapan dengan mayat busuk untuk sekarang ini. hahaha, pasti kalian bertanya-tanya kenapa aku sangat paham dengan rumah itu bukan? 50 tahun sudah aku menjamahi  tanah kampung ini dan seperti yang kalian lihat, hanya aku, seorang lelaki setengah baya yang mampu bertahan dengan ancaman ini. ya, lebih tepatnya satu-satunya yang tersisa.” Katanya sambil memperlihatkan keperkasaanya.
“Tentu, aku sudah pernah memasuki rumah itu, memainkan setiap perabot  di dalamnya dan mencium aroma segar di setiap sudutnya. Halaman rumahnya sangat luas, cukup untuk pertandingan bola antar Rt. Berjejer rapi pot-pot bunga dan rumput segar yang selalu di hinggapi belalang dan capung-capung. Di tengahnya terdapat sebuah patung besar yang berdiri di atas genangan air mancur yang sudah kering. Sampah daun berserakan di mana-mana dan 16 belas pohon besar  mengelilingi taman yang seram itu.”
“Tangga kayu yang rapuh dan debu menyelimui lantai teras, membuat aroma rumah menjadi sesak dan membuat burung-burung gereja tak henti bersin-bersin.  Di sisi kanan dan kiri rumah terdapat hiasan origami yang lusuh dan sobek, nampaknya buatan anak dari pemilik rumah. Sebuah lonceng besar tergantung di sebelah kanan pintu dengan tali yaang hampir putus. Tentu saja sudah tidak berfungsi tapi kalau kau memaksa menarik tali lonceng itu, seluruh penghuninya akan berhamburan membawa senapan perburuan mereka.”
“Ruang tamu yang luas, cukup untuk menampung ribuan pasukan seusai perang, lantai keramik berukuran raksasa, karpet merah terhampar sepanjang ruang bak kerajaan, di hiasi dengan ribuan lilin setengah meleleh, usang termakan usia. Meja dan kursi tamu bersinar seperti emas, namun telah tertutup kain putih yang lusuh, debu di sana-sini. Ah tentu kalian ingin segera mendengarkan tentang emas itu dan di mana letak ruang yang berisikan penuh dengan emas itu bukan? Pelan-pelan anakku, kita harus lewati dulu anak tangga yang rapuh. Usai itu membuka ribuan pintu di lantai atas.”
“Aku peringatkan kalau tidak mudah mencari ruangan itu, kau harus berulang kali melewati kamar yang tak berpenghuni dan senyap. Sering kali pula harus menghadapi mahluk-mahluk kecil yang secara tiba-tiba bisa menggingitmu. Kalau kau lempari mereka maka mereka akan semakin geram karena mereka lebih dulu di sana dan kita adalah tamu. Namun ruangan itu berbeda, keluar udara segar dari dalam dan nampak bersinar dari kejauhan. Saat kalian menemukannya, serasa ada magnet yang menarik tangan kalian.”
“Sapalah penghuni di dalamnya, namun jangan ajak ia berbicang terlalu banyak karena ia lebih suka diam dan tersenyum kecut. Ia hanya akan menatapmu dari kursi raja di sebelah kanan pintu, dari mana kalian masuk. Dan hanya akan duduk memandangi kalian mengumpulkan kepingan emas miliknya.”
“Mungkin hanya ini yang bisa aku ceritakan untuk malam ini dan sebaiknya kalian pergi tidur sebelum di kejutkan dengan teriakan wanita dan gempuran pasukan perang dari lantai atas . Selamat malam anak muda dan jangan pernah berharap untuk mendapatkan kepingan emas itu karna yang ada hanya kematian dan batu nisan berjajar di pekarangannya.

November 2012
ardyansyah

Tak biasa




Adalah rasa yang menyiksa
Mengucur deras penuhi kedua lubang
Menyumbat sesak nafas
Adalah gumpalan siksa
Mengikis  segar udara pagi
Menyisir petang mengintip terang
Surya perlihatkan panorama
Menyusupkan cahaya
Lelehkan gumpalan siksa
Menjemur badan di halaman
Serap panas timur pegunungan
Keindahan sembunyi di antaranya
Lembut udara kian meraba
Di pagi yang tersumbat
Dalam lingkaran bayang-bayang
Tak mampu habiskan
Lekatan-lekatan kotor
Merusak pikirku
Lunakkan keperkasaan
Menantang lembar berserakan

Jepara, 27 september 2012
ardyansyah

Serdadu Muda




Mengadu pada langit muram
Berdoa hingga lunas air mata
Teriring letupan senjata
Menyisir mendung ke tepian
Membuka langit pagi
Mengantar hingga malam tak berbatas
Sekembalinya ia,
Memetik lelah perjalanan
Berputar dan terus menatap
Kegilaan  sekutu
Menghujani sekitar dengan darah
Tergeletak ribuan nyawa
Kesalahan tak harus dibayar dengan kematian
Tapi kebenaran yang perlu di tanyakan

Ini salah siapa?
Tuhan memandang dari kejauhan
Memanggil engkau yang lemah
Bagai melesatnya anak panah
Hilang di antara sasaran yang jauh
Tak pernah kembali
hingga utuh musuh dalam genggaman
hingga utuh satu kemenangan

ya………… pasukan muda
sirnakan saja ketakutan
hantam dan binasakan saja lawan
hingga terdiam tanpa ampunan
karena belas kasihan
tak lagi jadi kebanggan

Jepara, 28 September 2012
ardyansyah

ingin ku jawab Ya



tak pernah terjawab , ya
sengaja melupa setiap kau tanya bagaimana
inginku tahan dalam dekapan
tanpa kata, ya
selami nikmat dosa bersama
abaikan cinta dan kesucian
sanggup terjawab, ya
saat terpuaskan aku
bersamamu menyita masa
penuhi malam dengan ragu
lalu,
detak jam mengganggu
saat kau coba lepaskan genggaman
beranjak tinggalkan hangat
kepayahanmu aku rasa
memecah malam
leburkan sejenak persoalan
kini ku ragu dengan hati
tak sanggup membeli janji
ingin ku kajawab,
ya, ya, ya
aku peduli kasihmu
apa dan bagaimana kau tanya

Jepara, 27 September 2012